Game Bukan Lagi Sekedar Permainan

Hampir semua orang pasti pernah main game. Entah itu di komputer atau di game console macam Play Station misalnya. Selama ini, main game selalu dianggap hiburan atau pengisi waktu luang. Beberapa orang masih menganggap main game sebagai acara yang membuang-buang waktu. Ternyata pernyataan itu mungkin tidak sepenuhnya benar.

John Beck dan Mitchell Wade yang menulis buku The Kids are Alright: How the Gamer Generation Is Changing the Workplace mengemukakan bahwa permainan komputer ini sering kali malah membantu anak-anak untuk lebih bisa mengembangkan strategi berpikir. Dalam beberapa kasus malah dapat menjadikan anak lebih mampu menjadi pemimpin.


Game membutuhkan berbagai keterampilan mental dan sosial yang kadang harus dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Dalam sebuah survey yang dilakukan ternyata terbukti bahwa pengalaman bermain game berpengaruh pada pertumbuhan anak terutama dalam sikap, keinginan, dan kemampuan dalam bidang bisnis.

Brandeis International Business School adalah sekolah bisnis pertama yang menggunakan Innov8 -- game serius yang dikembangkan oleh IBM -- dalam kurikulumnya. Game ini dikembangkan oleh IBM untuk membantu para mahasiswa dan profesional muda untuk mengembangkan diri.

Menurut data statistik, di Amerika Serikat diperkirakan 90% lulusan informatika bekerja di luar bidang IT. Game Innov8 ini dibuat oleh IBM untuk menjembatani para lulusan informatika agar mengenal dunia bisnis dengan cara yang menyenangkan sehingga mereka mampu bersaing juga dibidang selain IT.

Diperkirakan pada tahun 2012 nanti akan banyak perusahaan besar di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman yang akan menggunakan game sebagai sarana untuk pelatihan karyawan mereka.

Dari sini terlihat bahwa kemungkinan yang terbuka bagi penerapan game dalam banyak hal bisa tak terhingga. Bidang ilmu pengetahuan dan medis pun suatu saat dapat mengambil keuntungan dari permainan ini.

Selanjutnya...

Vista SP1 Tak Seindah Janji Microsoft


Windows Vista Service Pack 1 akhirnya dirilis juga. File berukuran 434,5 MB ini sudah bisa didownload di situs resmi Microsoft mulai 18 Maret kemarin. Namun beberapa pengguna merasa kecewa karena hasilnya tidak seperti yang dijanjikan pihak Microsoft.


Paket Service Pack 1 yang dilepas Microsoft ini sudah mencakup semua update yang pernah dibuat sejak Vista diluncurkan Februari 2007 kemarin termasuk beberapa perbaikan baru yang diklaim akan meningkatkan performa Vista.

Update dapat dilakukan dengan 2 cara. Lewat fasilitas Automatic Update pada Control Panel atau dengan mengunduh file updatenya kemudian menginstalnya secara manual.

Menurut pihak Microsoft, Service Pack 1 ini akan meningkatkan performa Windows Vista dan juga akan menambah dukungan terhadap beberapa hardware dan software. Namun yang terjadi malah beberapa software malah tidak lagi dapat diinstal pada SP1 ini. Software yang masuk dalam daftar itu termasuk beberapa antivirus dan The New York Times Reader. Malahan beberapa driver malah harus diupgrade terlebih dulu sebelum bisa menginstal SP1 ini.

Janji bahwa performa Vista akan meningkat drastis ternyata tidak terbukti. Baik dalam masalah browsing, download, dan konsumsi daya tidak terjadi peningkatan atau malah menurun dibanding tanpa SP1. Satu hal yang mungkin menarik adalah keputusan Microsoft untuk menghilangkan fungsi killswitch yang berfungsi untuk 'mematikan' Vista yang belum diregistrasi itu.

Selanjutnya...

Ubuntu Bakal Rebut Pegguna Windows


Walaupun masih berstatus beta, nampaknya Ubuntu 8.04 yang bercode name Hardy Heron ini sudah mampu menawarkan banyak fitur yang mampu membuat pengguna Windows tergiur. Operating System berbasis Open Source ini menawarkan kemudahan bagi pengguna non-Linux.


Fitur yang dijagokan buat menarik pengguna Windows ini salah satunya adalah yang disebut Wubi. Dengan Wubi ini, pengguna Windows dapat menginstal Ubuntu ke dalam Windows seolah seperti menginstal software biasa. Tidak perlu membuat partisi terpisah atau merubah boot loader. Dan kalau pengguna tidak berminat menggunakan Ubuntu, OS ini dapat diuninstal dengan mudah pula.

Ubuntu juga memasukkan fitur Vinagre yang membuat Ubuntu dapat terkoneksi dengan Windows XP atau Windows Vista lewat Remote Desktop Connection dan System Monitor yang lebih mudah untuk dibaca.

Dari sisi keamanan, PolicyKit dan Authorizations memudahkan administrator untuk mengatur fitur yang bisa diakses dan tidak bisa diakses oleh pengguna yang berlevel user biasa.

Fitur lain yang dijagokan adalah Firefox 3.0 Beta 4 yang dipasang sebagai default internet browser, Brasero yang diklaim lebih mudah digunakan daripada Nero dalam membakar CD atau DVD, dan Transmission BitTorrent yang mampu mendownload lebih cepat dari GNOME BitTorrent yang sebelumnya dipakai oleh Ubuntu.

Dengan berbekal fitur-fitur baru itu, Ubuntu berharap dapat menjadi Operating System alternatif yang cukup handal bila dibanding Windows.

Selanjutnya...